IPM Bangkalan

Mindset seorang pelajar

Foto santri

Pena IPM, Sering kali kita jumpai seseorang atau bahkan kita sekalipun yang sedang menuntut ilmu (sekolah/kampus) dengan memilih dengan keinginan kita sendiri tanpa meminta petunjuk dari Allah SWT, kita lupa bahwa Allah lah yang memberikan yang terbaik bagi kita, selayaknya memohon kepada Allah supaya diberikan yang terbaik, ketika urusan kita tidak diserahkan kepada Allah, terkadang 2-3 bulan kita sudah tidak betah didalam kampus atau tempat belajar kita.

Namun sebaliknya jika kita serahkan sepenuhnya kepada Allah insyaAllah itu terbaik bagi kita. Terkadang kita merasa bahwa Allah tidak adil, hal yang kita anggap baik padahal buruk dalam pandangan Allah, begitupun sebaliknya.

Dimana yang terdapat dalam firman-Nya yang familiar sekali dikalangan kita. QS. Al Baqarah ayat 216.

وعسى أن تكرهوا شيئا وهو خير لكم وعسى أن تحبوا شيئا وهو شر لكم والله يعلم وانتم تعلمون.

Seseorang pasti ada rasa kecewa tidak diterima di universitas yang mereka senangi, namun percayalah rencana Allah begitu indah. Allah lebih tau segalanya, sedangkan kita tidak tau, dimana ayat diatas ada penggalan ayat yang berbunyi والله يعلم وانتم تعلمون dan harus ingat bahwa Allah memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan.

Jika kita melihat kisah nabi Yusuf di dalam Qur’an, nabi Yusuf juga ingin melakukan hal yang tercela dengan Zulaikhah, tetapi yusuf takut kepada rabbnya dan Allah memberikan hidayah diwaktu yang tepat dengan cara Allah.

Terkadang terlalu banyak diantara kita yang iri terhadap pencapaian orang lain, salah satu contohnya, ketika banyak teman-teman kita yang berkuliah di luar negeri, prestasi dimana-mana, lalu kita bandingkan dengan diri kita yang tidak banyak prestasi dan pencapaian yang kita miliki.

Stop! bandingkan dirimu dengan orang lain, semua orang mempunyai kelebihannya masing-masing, Bilal bin rabbah tidak pernah iri dengan Usman bin affan dan sahabat yang lain yang mempunyai harta yang banyak, karena bilal tau bahwa dirinya hanya bisa adzan dan dengan adzan itu bisa mengantarkan dia ke syurganya Allah, dimana dalam QS Al Qur’an, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَمَا كَا نَ الْمُؤْمِنُوْنَ لِيَنْفِرُوْا كَآ فَّةً ۗ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَآئِفَةٌ لِّيَـتَفَقَّهُوْا فِى الدِّيْنِ وَ لِيُنْذِرُوْا قَوْمَهُمْ اِذَا رَجَعُوْۤا اِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُوْنَ

“Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya jika mereka telah kembali agar mereka dapat menjaga dirinya.”
(QS. At-Taubah 9: Ayat 122) Juz yang ke 11

Ayat diatas sama sama memiliki kedudukan pahala jihad. Jadi, yang menuntut ilmu tidak boleh menjelek-jelekkan orang yang berperang, karena jika tidak ada yang berperang. ilmu tidak bisa diajarkan ke generasi selanjutnya, dikarenakan para penuntut dan pewaris ilmu tidak aman, dan ilmu tidak berkembang. Sebaliknya golongan yang berperang tidak boleh mengatakan kepada golongan yang menuntut ilmu “kalian golongan yang lemah tidak bisa berperang, Karena jika tidak ada yang belajar, Ilmu tidak bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya dan tidak ada yang memberi peringatan kepada generasi selanjutnya.(Tafsir Al-muyassar)

Dan orang akan sampai di garis finish nya masing-masing cuma waktu yang membedakan. tidak ada orang yang bodoh, orang yang pandai sekalipun akan kalah dengan orang yang konsisten, seperti pisau yang berkarat namun diasah terus dan pisau itu akan tajam. Tidak perlu beralasan saya lambat dalam memahami sesuatu, jika kita lihat di buku yang berjudul (Mindshift) ditulis oleh Barbara Oakley Phd. Buku itu berbicara hiker brain. Hiker brain ini dimana orang itu memahami sesuatu itu lambat namun mereka lebih dalam, dalam memahami sesuatu itu, tidak usah minder.

Cukup jadi dirimu sendiri bersyukur atas apa yang Allah berikan kepada diri kita sekarang, dan teruslah berproses, tidak usaha insecure atas pencapaian orang lain. Lihatlah dirimu yang dulu dengan sekarang, jika dirimu lebih baik detik ini, kamu sudah berada di jalur yang benar. Allah pasti mengabulkan doa dan pencapaianmu di waktu yang Allah tetapkan. Teruslah berkhusnudzon kepada Allah, insyaallah Allah akan memberikan yang terbaik kepada kita semua.(aryo)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *