Pena IPM – Semua orang pasti pernah merasakan rasa insecure melihat pencapaian orang lain, merasa tertinggal dari orang lain, itu hal yang lumrah bagi semua orang, memang boleh kita iri cuma sewajarnya aja, tidak boleh berlarut-larut didalam kegundahan tersebut, salah satu contohnya iri dalam ke Istiqomahan, didalam Qur’an disebut فاستبقوا الخيرات (berlomba-lomba dalam kebaikan).
Ditulisan ini kita akan membahas bagaimana cara mengatasi supaya tidak insecure menurut Al-Qur’an.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللّٰهُ بِهٖ بَعْضَكُمْ عَلٰى بَعْضٍ ۗ لِلرِّجَا لِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبُوْا ۗ وَلِلنِّسَآءِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبْنَ ۗ وَسْئَـلُوا اللّٰهَ مِنْ فَضْلِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَا نَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا
“(Dan janganlah kamu mengangan-angankan karunia yang dilebihkan Allah kepada sebagian kamu dari sebagian lainnya) baik dari segi keduniaan maupun pada soal keagamaan agar hal itu tidak menimbulkan saling membenci dan mendengki. (Bagi laki-laki ada bagian) atau pahala (dari apa yang mereka usahakan) disebabkan perjuangan yang mereka lakukan dan lain-lain (dan bagi wanita ada bagian pula dari apa yang mereka usahakan) misalnya mematuhi suami dan memelihara kehormatan mereka. Ayat ini turun ketika Umu Salamah mengatakan, “Wahai! Kenapa kita tidak menjadi laki-laki saja, hingga kita dapat berjihad dan beroleh pahala seperti pahala laki-laki,” (dan mohonlah olehmu) ada yang memakai hamzah dan ada pula yang tidak (kepada Allah karunia-Nya) yang kamu butuhkan niscaya akan dikabulkan-Nya. (Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu) di antaranya siapa seharusnya yang beroleh karunia, begitu pula permohonan kamu kepada-Nya.” (Terdapat dalam kitab Tafsir Jalalain)
(QS. An-Nisa’ 4: Ayat 32).
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ اِلٰى مَا مَتَّعْنَا بِهٖۤ اَزْوَا جًا مِّنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۙ لِنَفْتِنَهُمْ فِيْهِ ۗ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَّاَبْقٰى
“(Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan) yakni berbagai macam golongan (dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia) sebagai perhiasan dan kesemarakan kehidupan dunia (Kami cobai mereka dengannya) seumpamanya mereka makin kelewat batas karenanya. (Dan karunia Rabbmu) di surga (adalah lebih baik) daripada keduniaan yang diberikan kepada mereka (dan lebih kekal) yakni lebih abadi.”(QS. Ta-Ha 20: Ayat 131) (Terdapat dalam Tafsir Jalalain)
Dari kedua ayat diatas bisa kita ambil kesimpulan, agar kita tidak iri atas pencapaian orang lain, tidak insecure atas apa yang dimiliki orang lain, cara yang paling ampuh yaitu memalingkan pandangan kita dari melihat apa yang orang lain miliki.
Di era digitalisasi ini, mudah sekali kita melihat story atau postingan teman kita, atau orang lain, yang membuat kita insecure terhadap pencapaian mereka yang di upload di postingan mereka.
Salah satu ampuh mengatasinya yaitu, untuk tidak terlalu membuka story orang atau postingan orang baik di Ig atau medsos yang lain., latih 1 -3 Minggu untuk tidak membuka story orang lain. Supaya kita fokus dengan pencapaian kita. Setelah apa yang kita usahakan bersyukurlah. Karena dengan bersyukur Allah menambahkan nikmatnya (QS.Ibrahim ayat 7).
Maka dari usaha tersebut kita tidak akan mudah goyah dan insecure karena jiwa kita terlatih untuk tidak iri melihat pencapaian orang.
“Gus baha pernah mengatakan”: kamu jangan banyak melihat kenikmatan orang lain, jika kamu gak kuat kamu akan hasad (dengki).
Bersyukur apa yang kita punya sekarang, fokus tujuan kita, dan tidak menghiraukan perkataan orang lain. berikut tips agar kita tidak iri terhadap nikmat orang lain.
1. Ayo, mulai sekarang berhenti meragukan diri sendiri, tanamkan saya adalah orang yang hebat
2. Kadang kita terlalu fokus melihat betapa luar biasanya orang lain diluar sana, padahal disaat bersamaan, kita juga tidak kalah hebat
3. Jika kamu tidak tahu apa yang harus dikejar dalam hidup saat ini, kejarlah dirimu sendiri. Berusahalah menjadi versi dirimu yang paling baik, paling sehat, paling sembuh, paling bahagia, paling tenang, dan paling percaya diri. Maka jalan yang benar akan terungkap dengan sendirinya.
Semoga Allah permudah urusan kita dan menghilangkan rasa insecure kita ketika rasa insecure itu datang.