Foto Paus Fransiskus (Sumber: Kabar24bisnis.com)
IPM Bangkalan – Paus Fransiskus menjadikan Indonesia sebagai salah satu tujuan dalam kunjungan apostoliknya. Paus tiba di Indonesia pada Selasa (3/9) dan melakukan kunjungan hingga Jumat (6/9). Sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia dan juga Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus menekankan pentingnya toleransi dan perdamaian antarumat beragama.
Selama berada di Indonesia, Paus Fransiskus senantiasa menyampaikan pesan toleransi. Ia tak ragu untuk menyapa warga Indonesia dengan membuka jendela mobilnya, melambaikan tangan, tersenyum, serta berfoto dengan masyarakat. Paus juga memberikan berkat kepada sejumlah umat Katolik yang hadir untuk bertemu dengannya.
“Yang benar-benar mendekatkan kita adalah menciptakan hubungan antara perbedaan kita dengan menjaga agar ikatan persahabatan, perhatian dan rasa timbal balik tumbuh. Itu adalah hubungan dimana masing masing pihak terbuka dengan pihak lain.” Ucap Paus Fransiskus dalam pidatonya.
Pertemuan antar petinggi umat beragama ini dilakukan di Masjid Istiqlal pada hari kamis (5/9)pada pukul 09.15 WIB. Pertemuan tersebut mempertemukan Paus Fransiskus dengan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. Kedatangan Paus Fransiskus disambut ramah oleh Nasaruddin Umar dan dimeriahkan oleh tim marawis yang mengiringi kedatangan tamu agung tersebut.
Nasaruddin Umar memberikan bunga sebagai bentuk sambutannya, Beliau juga menemani Paus Fransiskus untuk berkeliling Masjid Istiqlal. Selain itu, kedatangan Paus Fransiskus sebagai bentuk toleransi antar umat dalam bersosial dan bernegara.
Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir juga turut menyambut kedatangan Uskup roma Tersebut. Lebih jauh lagi, para petinggi Agama Islam mendiskusikan upaya dalam mewujudkan perdamaian dunia sebagimana cita cita bangsa.
Selain sebagai bentuk toleransi, kedatangan Paus Fransiskus juga menjadi contoh kesederhanaan bagi bangsa Indonesia. Paus Fransiskus juga berpesan untuk mengutamakan kepentingan bersama dalam mewujudkan kerukunan.
“Kerukunan di dalam perbedaan dicapai ketika perspektif-perspektif tertentu mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan bersama dari semua orang dan ketika setiap kelompok suku dan denominasi keagamaan bertindak dalam semangat persaudaraan, seraya mengejar tujuan luhur dengan melayani kebaikan bersama,” Ucap Paus Fransiskus ketika berdialog dengan Presiden RI. Joko Widodo.(fajrian)