foto kegiatan pembukaan
Bangkalan – Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Bangkalan gelar pembukaan Pelatihan Kader Muda Taruna Melati 2 yang dibarengi dengan resepsi Milad IPM ke-64, sebagai momentum refleksi dan penguatan semangat juang kader muda yang berlokasi di Aula SD Muhammadiyah 1 Bangkalan.(26/07/2025).
Acara dibuka secara simbolis dengan pemotongan tumpeng sebagai bentuk syukur atas bertambahnya usia IPM. Pemotongan tumpeng diwakilkan oleh unsur Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bangkalan, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Bangkalan, Pimpinan Wilayah IPM Jawa Timur, dan PD IPM Bangkalan.
Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen yang telah mendukung terselenggaranya acara ini, sekaligus menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan yang terjadi selama proses pelaksanaan. Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini ditujukan untuk membentuk kader pelajar yang berjiwa kepemimpinan, berintegritas, serta mampu berkarya nyata ditengah masyarakat.
Sementara itu, Ketua Umum PD IPM Bangkalan menyampaikan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 17 peserta dan memiliki keunikan tersendiri karena mayoritas peserta adalah perempuan. Ia memberikan semangat kepada seluruh peserta, “Selamat belajar dan selamat berproses. Ini adalah langkah awal dari perjalanan panjang kalian sebagai kader IPM.” Ujar IPMawati Rizka Salasi A.
Perwakilan dari PW IPM Jawa Timur turut menyampaikan apresiasi atas konsep kegiatan yang dinilai unik dan luar biasa. “Dengan sistematis kerajaan, namun tetap tidak melupakan aspek spiritual melalui kegiatan agamis seperti sholat tahajjud. Ini sejalan dengan semangat kami, Salam Cinta, Salam Juang. Karena cinta, kita berjuang,” Pungkas IPMawan Suryana Rizky R.
Ia juga mengutip refleksi teologis al-Qolam ayat 1 menjadi pengingat akan pentingnya ilmu pengetahuan yang tersebar luas di muka bumi, sebagaimana dijelaskan oleh Buya Hamka. Kata “Nun” merujuk pada ilmu, “Al-Qalam” dimaknai sebagai komunitas—dalam hal ini IPM—yang menjadi wadah peradaban, sementara “Yasturun” dipahami sebagai lembaran, yakni simbol keterampilan atau skill yang dimiliki setiap individu.
Dari PDM Bangkalan, disampaikan bahwa Bangkalan merupakan salah satu daerah yang aktif dan produktif dalam mencetak kader. Banyak alumni kaderisasi yang kini menjadi kader unggulan. Ia menegaskan pentingnya kader IPM untuk kuat secara mental dan kemampuan, bukan menjadi “kader karbitan”. Ia juga mendorong kader untuk menguasai digitalisasi agar tidak menjadi budak dalam berkembangnya tekhnologi. Ia juga menegaskan kepada para kader agar jangan takut terhadap birokrasi “Jangan takut berhadapan dengan birokrasi. Kita harus punya bargaining position dalam pemerintahan.” Ujar Ayahanda Suraji
Sebagai penanda dimulainya proses kaderisasi, yakni dibuka oleh PDM Kabupaten Bangkalan di akhir sambutan sekaligus dilakukan penyematan identitas peserta oleh PW IPM Jawa Timur dan PD IPM Bangkalan, sebagai simbol kesiapan peserta dalam menjalani proses pembelajaran dan pengkaderan secara menyeluruh.
Kegiatan ini menjadi momen strategis untuk memperkuat ruh perjuangan, semangat belajar, serta mengokohkan identitas kader IPM di tengah tantangan zaman.(fajrian)