Bangkalan – IPM Bangkalan mengomentari keputusan Muhammadiyah terkait izin pertambangan yang diputuskan oleh PP Muhammadiyah dalam pleno yang diadakan pada Ahad, 28 Juli. IPM Bangkalan menyuarakan keprihatinan mereka terhadap dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan pertambangan.(29/07/2024)
PP Muhammadiyah memutuskan untuk menerima tawaran IUP (Izin Usaha Pertambangan) khusus dari pemerintah. Keputusan ini didasarkan pada hasil pleno yang diadakan pada 13 Juli lalu dan Konsolidasi Nasional yang berlangsung selama dua hari, sejak 27 hingga 28 Juli.
Namun, keputusan Pengurus Pusat Muhammadiyah ini tidak serta merta disambut positif oleh seluruh kader. Banyak kader yang merasa kecewa dengan keputusan ini, termasuk IPM Bangkalan, yang menyoroti dampak sosial dan lingkungan yang akan menjadi problem utama dalam dunia pertambangan.
Keputusan tersebut dinilai merusak citra Muhammadiyah di masyarakat luas. Muhammadiyah, yang selama ini dikenal cerdas dan bijaksana dalam menyikapi berbagai isu, kini dianggap mengorbankan prinsip-prinsipnya demi kepentingan elit-elit penguasa.
Terlebih lagi, dalam milad yang ke-111, Muhammadiyah mengangkat tema besar “Ikhtiar Menyelamatkan Semesta”. Lalu, ikhtiar mana yang dilakukan untuk menyelamatkan semesta ketika kita merusak lingkungan dengan pertambangan?
Merespon hal ini, Ketua Bidang Lingkungan Hidup PD IPM Bangkalan menyampaikan, “Kami merasa kecewa dengan keputusan PP Muhammadiyah. Menurut kami, pimpinan pusat Muhammadiyah secara tidak langsung turut mendukung kerusakan alam yang nantinya akan terjadi akibat tambang ini. Mereka hanya memikirkan keuntungan sesaat tanpa mempertimbangkan kemudharatan jangka panjang.” Ujar Nurhandayany.
Melanjutkan ungkapan kecewanya, Nurhandayani kembali menukil Pesan KH. Ahmad Dahlan”Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari kehidupan di Muhammadiyah, Akankah slogan indah yang dikatakan oleh KH Ahmad Dahlan ini sirna terhapuskan oleh kerakusan para kaum elit?” Pungkasnya
Semoga keputusan yang diambil saat ini dapat ditinjau kembali, terutama untuk mempertimbangkan kepentingan bersama dalam menjaga alam kita dari kerusakan akibat dunia pertambangan.(yayan)
Boleh saja kecewa tapi jangan sampai putus asa, salah satu peran umat islam adalah rahmatan lil alamin. Dengan Muhammadiyah mengambil salah satu izin tambang kita bisa ikut serta bersama sama membenahi dari dalam. Kita tidak harus selalu mengkritik dari luar tanpa memberikan solusi. Yang harus kita lakukan ikhtiar sebisa mungkin dengan kondisi apapun. Semoga muncul ruang ruang diskusi dan aksi nyata mulai dari hal kecil disekitar kita.